Pandemi COVID-1 memang merugikan banyak pihak dari segi ekonomi. Terlebih para pebisnis kelas bawah maupun tingkat atas. Tidak heran jika kini diantara mereka banyak yang berpindah haluan dengan melihat peluang kesehatan. Salah satunya dengan mewujudkan jaket pelindung diri.
Peluang Manis di Tengah Wabah
Sebagai pebisnis memang sudah selayaknya memiliki pemikiran yang mampu melihat peluang di tengah kesulitan apapun. Hal ini pun terlihat tatkala adanya wabah corona yang melanda. Meskipun bisnis lainnya terkesan mati akan tetapi tidak untuk berbagai keperluan kesehatan.
Sebab, adanya penyakit dari virus yang mudah menular ini membuat semua orang-orang berlomba-lomba untuk menjaga kesehatan. Melihat peluang seperti ini, para pengusaha pun memanfaatkan kesempatan dengan membuat ide-ide kreatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
Salah satunya dengan pembuatan APD seperti jaket pelindung diri. Pakaian seperti ini akan menjadi peluang manis di tengah masyarakat. Terlebih jika para pengusaha ini mampu membuatnya tetap terlihat fashionable dan nyaman ketika memakainya.
Laba Cantik dari Jaket Pelindung Diri
JPD atau jaket pelindung diri adalah salah satu pakaian non-medis yang berguna untuk menghindarkan tubuh dari droplet virus. Bahan pembuatnya pun berbeda dari jaket pada umumnya akan tetapi masih tampak nyaman dan fashionable ketika digunakan.
Jaket seperti ini menjadi peluang manis dan terbukti memberikan laba cantik bagi para pengusaha yang cerdik memanfaatkan kesempatan. Contoh produk JPD terkenal adalah milik Fleuri Paramita Aprianti yang telah mampu melihat peluang seperti ini sejak awal tahun lalu.
Namun, baru bulan Mei 2020 kemarin ia meluncurkan jaket tersebut. Meskipun begitu, hingga saat ini ia telah berhasil menjual lebih dari 5.000 pcs jaket dengan harga standar, yaitu antara Rp 70.000-an. Menarik bukan?
Wabah corona tampaknya tidak selalu memberikan keterpurukan bagi semua orang. Hal ini terbukti dengan adanya para pengusaha yang mampu mengambil peluang dengan membuat jaket pelindung diri. Meskipun begitu, produk seperti ini juga akan segera berakhir seiring berkurangnya penyebaran virus.